9.2 Mengemukakan Kembali Berita yang Didengar/Ditonton Melalui
Radio/ Televisi
Seseorang dapat dikatakan penyimak berita yang baik apabila
setelah mendengarkan berita dapat
mengemukakan kembali
pokok-pokok
(inti sari) berita. Caranya adalah dengan
menguraikan unsur-unsur kelengkapan
berita.
Pertanyaan-pertanyaan
yang terkait dengan
unsur
kelengkapan isi berita adalah apa, siapa,
di
mana,
kapan,
mengapa, dan bagaimana.
a. Teks
berita:
Intrusi Makin Mengancam
Eksploitasi air tanah secara berlebihan di Jakarta
tidak hanya menyebabkan turunnya permukaan tanah, tetapi juga intrusi
air laut yang semakin jauh ke daratan. Air laut yang bersifat korosif ini mengancam fondasi
bangunan, termasuk
tiang pancang gedung-gedung tinggi. Ancaman
ini
terjadi karena kadar salinitas
yang tinggi dari air laut mempengaruhi pelapukan tanah
di sekitar fondasi bangunan.
Berdasarkan penelitian Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI),
intrusi air laut di permukaan
Jakarta sudah
mencapai tiga kilometer ke daratan. Adapun,
intrusi air di tanah dalam sudah
lebih dari sepuluh kilometer ke daratan. Hal itu disampaikan oleh Prof. Dr. Otto
S.R. Ongkosongo, peneliti utama Pusat Penelitian Oseanografi LIPI.
Intrusi di permukaan terjadi
karena sebab alami
berupa air laut pasang. Adapun,
intrusi air laut tanah dalam terjadi
karena penyedotan air tanah secara berlebihan
dan tak terkendali selama bertahun-tahun. Rongga-rongga tanah yang kosong akibat penyedotan
air menyebabkan tanah memadat
dan terjadi penurunan permukaan
tanah. Namun, di daerah
pesisir, rongga tanah yang kosong diisi air laut yang bersifat korosif.
Sumber: Kompas, 28 September 2010
• Intrusi : perembesan air laut ke dalam lapisan tanah sehingga terjadi pencampuran antara air laut dengan air tanah
• Salinitas : tingkat kandungan garam air laut
b. Pokok-pokok berita
No.
|
Kalimat Tanya
|
Jawaban (Pokok Berita)
|
1
|
Apakah hal yang disampaikan pada berita tersebut?
|
Intrusi
makin mengancam Jakarta
|
2
|
Siapa yang
mengatakan bahwa intrusi air laut di permukaan Jakarta
sudah mencapai 3 km, sedangkan di tanah dalam mencapai 10 km ke daratan?
|
Yang mengatakan bahwa intrusi
air laut di permukaan Jakarta sudah mencapai 3 km,
sedangkan di tanah dalam
mencapai 10 km ke daratan adalah Prof.
Dr. Otto S.R. Ongkosongo,
peneliti utama Pusat
Penelitian Oseanografi LIPI.
|
3
|
Di mana
terjadinya eksploitasi air tanah secara berlebihan?
|
Eksploitasi air tanah secara berlebihan terjadi di
Jakarta.
|
4
|
Kapan bisa terjadi
intrusi air tanah dalam?
|
Intrusi air tanah
dalam terjadi jika
dilakukan penyedotan air tanah secara berlebihan dalam waktu bertahun-tahun.
|
5
|
Mengapa intrusi air laut mengancam fondasi bangunan,
termasuk tiang pancang gedung- gedung tinggi?
|
Intrusi air laut mengancam fondasi bangunan,
termasuk tiang pancang gedung-gedung tinggi
karena air laut bersifat korosif yang
menyebabkan pelapukan tanah di sekitar fondasi
bangunan.
|
6
|
Bagaimana kondisi tanah di sekitar penyedotan air tanah
yang
berlebihan?
|
Kondisi tanah di sekitar penyedotan air tanah yang
berlebihan adalah tanah memadat dan
terjadi
penurunan permukaan tanah sedangkan
di daerah pesisir terjadi pengisian rongga tanah
yang kosong dengan air
laut yang bersifat korosif.
|
c.
Mengemukakan
kembali berita secara tertulis
Dengan menggabungkan pokok-pokok berita yang sudah ditentukan dapat disusun berita
yang isinya sesuai dengan yang didengar sebelumnya.
Intrusi makin mengancam
Jakarta karena di Jakarta terjadi
eksploitasi air tanah secara
berlebihan. Menurut Prof. Dr.
Otto S.R. Ongkosongo, peneliti utama Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, intrusi air laut di permukaan Jakarta
sudah mencapai 3 km, sedangkan di tanah dalam
mencapai 10 km ke daratan.
Hal itu disebabkan penyedotan air tanah secara berlebihan dalam waktu bertahun-tahun. Akibatnya, intrusi
air laut mengancam fondasi bangunan, termasuk
tiang pancang gedung-gedung tinggi karena
air laut bersifat
korosif. Sifat korosif tersebut
juga menyebabkan pelapukan tanah di sekitar fondasi
bangunan. Selain
itu, kondisi tanah di sekitar penyedotan air tanah yang berlebihan memadat
dan terjadi penurunan permukaan
tanah. Akibat lainnya,
di daerah
pesisir terjadi
pengisian rongga tanah yang kosong dengan
air laut.
d. Mengemukakan kembali berita secara lisan
Apabila berita yang didengar dari radio/televisi akan disampaikan
kembali secara lisan,
berita tertulis hasil
simakan
terlebih
dulu
diberi
tanda jeda. Pemberian tanda jeda diharapkan membantu pembaca
berita agar pengucapan kalimatnya tepat.
Berikut ini tanda jeda yang umum
digunakan.
digunakan.
1) Tanda
satu garis miring (/) digunakan untuk
jeda pendek atau sedang
2) Tanda
dua baris (//) digunakan
untuk jeda panjang atau akhir.
Sumber:
Kompas, 28 September 2010, “Intrusi Makin Mengancam”.