Welcome to Indonesia_Various Cultures in Indonesia_Come and Prove!!!!!!

Translate

majas


Majas
Majas, kiasan atau figure of speech ialah bahasa kias, bahasa indah yang dipegunakan untuk meningkatkan kesan (efek) dengan jalan memperkenalkan serta memperbandingkan suatu benda atau hal tertentu dengan benda lain atau hal lain yang lebih umum.
Contoh :
Subuh menyeruak.
Peluru menghantam tubuh jenderal A. Yani
Dia pun roboh dengan tubuh bersimbah darah.

Majas dapat dikelompokkan sebagai berikut.
a.       Majas perbandingan
b.      Majas pertentangan
c.       Majas pertautan
d.      Majas perulangan
1.       Majas perbandingan
Contoh :
Seperti air di daunt alas
2.       Majas pertentangan
Contoh: buku ini sama sekali bukan buku yang tidak bermanfaat bagi para pelajar.
3.       Majas pertautan
Contoh :
Pasanglah telinga baik baik
4.       Majas perulangan
Contoh :
Yang kaya merasa dirinya miskin, sedangkan yang miskin merasa dirinya kaya.

Majas perbandingan dibedakan sebagai berikut.
1.       Perumpamaan
2.       Metafora
3.       Personifikasi
4.       Alegori

a.       Perumpamaan
Perumpaan adalah perbandingan dua hal yang pada hakikatnya berkaituan dan yang sengaja dianggap sama.
Contoh :
Bak mencari kutu dalam ijuk.
(mengerjakan pekerjaan yang mustahil berhasil)
Bagai kambing dihalau ke air.
(halo rang yang enggan disuruh atau diajak mengerjakan sesuatu)
Contoh lain :
Sepahit madu
Sedalam laut
Sepedas cabe rawit
Secantik bidadari
Sesegar udara pagi
Perumpamaan secara lahir (eksplisit) dinyatakan dengan kata, seperti, bak, sebagai, ibarat, penaka, sepantun, laksana, umpama.
b.      Metafora
Metafora adalah yang implisit. Jadi, tanpa kata pembanding di antara dua hal yang berbeda.
Dengan kata lain, majas yang berupa kiasan persamaan antara benda yang diganti namanya dengan benda yang menggantikannya.
Contoh lain :
Kapan anda bertemu dengan lintah darat itu?
Si mutmainah adalah kembang desa ini.
Kelaparan masih tetap menghantui rakyat Etiopia.
Nina tangkai hati ibu.
Pemain gelandang itu mendapat kartu kuning.

c.       Personifikasi
Personifikasi adalah majas perbandingan yang menuliskan benda-benda mati atau tidak bernyawa seolah-olah hidup, berbuat, dan bergerak.
Contoh :
Peluru mengoyak-ngoyak ke atas.
Banjir besar telah menelan seluruh harta penduduk.

Contoh lain :
Matahari mulai merangkak ke atas.
Kabut tebal menyelimuti desa kami.
Pidatonya membankitkan semangat.
Surat adinda mengobati hati kakanda.
Mobil tua itu mendengus-dengus berjalan di atas jalan yang menanjak.

d.      Alegori
Alegori pada umumnya mengandung sifat–sifat moral manusia.  Cerita yang diceritakan dalam lambang-lambang.
Contoh :
Mendayung bahtera rumah tangga (perbandingan yang utuh bagi seseorang dalam rumah tangga)

Majas pertentangan dibedakan sebagai berikut.
1.       Hiperbola
2.       Litotes
3.       Ironi
4.       Majas antonomasia
5.       Majas oksimoron
6.       Majas paradox
7.       Majas kontradiksio


a.       Hiperbola
Hiperbola adalah majas yang menyatakan sesuatu dengan berlebih-lebihan.
Contoh :
Keringatnya menganak sungai.
Suaranya menggelegar membelah angkasa.

b.      Litotes
Litotes adalah majas yang menyatakan kebalikannya daripada hiperbola, yaitu yang menyatakan hal yang berlawanan, memperkecil atau memperluas keadaan.
Majas litotes disebut juga hiperbola negative
Contoh:
Tapi, maaf kami tak dapat menyediakan apa-apa. Sekedar air untuk membasahi tenggorokan saja yang ada.
Tentu saja karangan saya ini masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, semua kritik dan saran akan saya terima dengan senang hati.

c.       Ironi
Ironi adalah majas yang menyatakan makna yang bertentangan atau sebaliknya, dengan maksud mengolok-olok atau menyindir. Ironi disebut juga majas sindiran.
Contoh:
Bagus benar ucapanmu itu, sehingga menyakitkan hati.
Kau memang pandai, mengerjakan soal itu tak satupunyang betul.

d.      Majas antonomasia
Antonomasia adalah penyebutan terhadap seseorang berdasarkan ciri khusus yang dimilikinya.
Contoh:
Seeesssst, lihat! Si Cerewet dating. Kalian tidak perlu bertanya.
Macam-macam! Biar si Gendut saja nanti yang menghadapi.
Kemarin saya lihat si Kacamata hitam itu keluar bersama-sama dengan si Kribo dan si Loba. Benar tidak?

e.      Majas oksimoron
Oksimoron adalah pengungkapan yang mengandung pendirian/ pendapat terhadap sesuatu yang mengandung hal-hal yang tertentangan.
Contoh:
Memang benar bahwa musyawarah itu merupakan wadah untuk mencari kesepakatan.
Namun tidak jarang menjadi wabah pertentangan para pesertanya

Siaran radio dapat dipakai untuk sarana persatuan dan kesatuan, tetapi dapat juga sebagai alat untuk memecah belah suatu kelompok masyarakat atau bangsa.

Olahraga mendaki bukit memang menarik, tetapi juga sangat berbahaya.

f.        Majas paradox
Paradox adalah mengungkapkan terhadap suatu kenyataan yang seolah-olah bertentangan, tetapi mengandung kebenaran.
Contoh:
Memang hidupnya mewah, mempunyai mobil, rumahnya besar, tetapi mereka tidak bahagia. Tidak tahu mengapa, mungkin karena belum mempunyai anak.
Walaupun ia tinggal di kota besar, kota metropolitan, hiburan ada di mana-mana, ia bercerita padaku katanya kesepian.

g.       Majas kontradiksio
Kontradiksio adalah pengungkapan yang memperlihatkan pertentangan dengan yang sudah dikatakan lebih dulu sebagai pengecualian.
Contoh:
Sebenarnya semua saudaranya, yang dulu-dulu panda, hanya dia sendiri yang bodoh. Mungkin saja karena malasnya.
Malam itu gelap gulita, tanpa kerlip kunang-kunang yang sebentar tampak dan sebentar hilang.

Majas pertautan dibedakan sebagai berikut.
1.       Metonimia
2.       Sinekdok terdiri  atas :
a.       Pars pro toto
b.      Totem pro parte
3.       Alusio
4.       Eufemisme

a.       Metonimia
Metonimia adalah majas yang memakai nama ciri atau nama hal yang ditautkan dengan orang, barang atau hal, sesuai penggantinya. ‘
Contoh:
Ayah suka menghisap gudang garam
Kata gudang garam bertautan dengan rokok merek gudang garam.
Si jangkung tadi ada di perpustakaan.
Kata si jangkung dipakai sebagai pengganti orang yang mempunyai ciri jangkung/ badan tinggi.

b.      Sinekdok
Senekdok majas yang menyebutkan nama bagian sebagai pengganti nama keseluruhan atau sebaliknya.
Contoh :
Sudah seminggu inti Iwan tidak tampak batang hidungnya. (yang dimaksud tentu bukan batang hidungnya saja)
Indonesia berhasil memboyong kembali piala Thomas. (yang berhasil hanya satu regu bulu tangkis)
1)      Pars pro toto adalah penyebutan sebagian untuk maksud keseluruhan
Contoh:
Jauh-jauh telah kelihatan perpuluh-puluh layar di sekitar pelabuhan itu.
Selama ini kemana saja kau? Sudah lama tak tampak batang hidungmu. Nenek selalu menanyakan kau.
Kita akan mengadakan selamatan sebagai rasa syukur karena kita naik kelas semua. Untuk itu biaya kita tanggung bersama tiap kepala dikenakan iuran Rp. 1.500,00

2)      Totem pro parte adalah majas penyebutan keseluruhan untuk maksud sebagian saja.
Contoh:
Dalam pertandingan tahun lalu, Indonesia dapat maraih medali emas.
Dalam musim kompetisi yang lalu, kita belum apa apa. Tetapi dalam tahun ini, sekolah kita harus tampil sebagai juara satu. Setuju?
Ia harus bekerja keras sejak pagi hingga sore karena banyak mulut yang harus disuap!

c.       Alusio
Alusio adalah majas yang menunjuk secara tidak langsung ke suatu peristiwa atau hal dengan menggunakan peribahasa yang sudah umum ataupun mempergunakan sampiran pantun yang isinya sudah di maklumi. Disebut juga majas kilatan.
Contoh:
Menggantang asap saja kerjamu sejak tadi. (membual, beromong-omong)
Ah, kau ini memang tua-tua keladi. (maksudnya makin tua makin jadi)

d.      Eufemisme
Eufemisme adalah majas atau bahasa kias yang halus sebagai pengganti ungkapan yang dirasakan kasar, yang dianggap merugikan atau tidak menyengkan. Eufemisme dipakai untuk menghindarkan diri dari sesuatu yang dianggap tabu atau menggantikan kata lain dengan maksud bersopan santun.
Contoh:
Orang itu memang bertukar akal. (Pengganti gila)
Kalau dalam hutan jangan menyebut-nyebut nama nenek. (pengganti harimau)
Pemerintah telah mengadakan penyesuaian harga BBM. (pengganti menaikkan)