11.2 Menemukan Informasi
untuk Bahan Diskusi Melalui
Membaca Intensif
Membaca
intensif atau membaca cermat merupakan kegiatan
membaca yang dilakukan secara teliti
untuk mendapatkan pemahaman penuh mengenai isi bacaan.
Membaca intensif dilakukan, misalnya, untuk persiapan ujian dan melakukan kajian terhadap
bacaan. Dengan membaca intensif
akan didapatkan informasi secara lengkap dan akurat.
Oleh karena itu, membaca
intensif cocok untuk menemukan informasi sebagai bahan diskusi.
Agar informasi dari hasil membaca dapat dijadikan bahan diskusi, ada baiknya memiliki
pemahaman tentang fakta dan opini
yang
terdapat
dalam
sebuah
bacaan.
Fakta ialah pernyataan mengenai keadaan atau peristiwa yang benar-benar ada. Kalimat yang berisi fakta merupakan kalimat yang bersifat
objektif. Contoh kalimat
fakta: Ibu kota Negara Indonesia adalah Jakarta. Adapun
opini atau pendapat
ialah buah pemikiran
atau perkiraan seseorang
secara subjektif
tentang sesuatu
peristiwa atau keadaan.
Contoh kalimat opini:
Jakarta tidak
layak menjadi ibu kota Negara Indonesia karena penduduknya sudah terlalu padat dan terjadi kemacetan hampir di seluruh
ruas jalan.
Mengurai Kemacetan Lalu Lintas
Kemacetan di Indonesia bukan hanya monopoli ibu kota negara kita, Jakarta.
Hampir di setiap
kota-kota
besar
kemacetan menjadi pemandangan yang
lazim ditemui. Bahkan, kemacetan mulai melanda daerah-daerah seiring dengan
pertembahan volume kendaraan
yang tidak sebanding dengan
penambahan lebar jalan.
Berbagai kebijakan untuk menangani
kemacetan dilakukan. Misalnya di Jakarta dibuat transportasi massal bernama Trans Jakarta.
Upaya lainnya adalah
memajukan jam masuk sekolah menjadi pukul 06.30 dari sebelumnya
pukul 07.00. Selain itu, dibuat kawasan three
in one, membangun flyover dan jalan tol dalam kota, serta penaikan tarif parkir. Terakhir, muncul wacana kontroversial seperti pembatasan premium untuk kendaraan tahun tertentu sampai pemindahan ibu kota negara ke
daerah lain.
Penyebab kemacetan
adalah
jumlah kendaraan yang terlalu
banyak yang tidak sebanding dengan volume jalan raya. Akan tetapi,
membangunan jalan-jalan baru pun tidak semudah
membalikkan telapak
tangan. Di tengah ledakan penduduk
dan pemukiman yang semakin padat,
biaya pembangunan jalan untuk pembebasan tanah pun sangat tinggi.
Dalam rangka mencari solusi kemacetan, kita bisa belajar
dari Singapura. di Singapura volume jalannya lebih besar dibandingkan dengan jumlah
kendaraan warganya. Mereka juga
memiliki peraturan yang secara
tidak langsung membatasi usia kendaraan hanya
sepuluh
tahun, sehingga semakin tua kendaraan, semakin
mahal biaya kepemilikannya. Singapura juga memiliki
peraturan kendaraan pribadi tertentu
hanya bisa melalui
jalan raya pada hari Senin hingga Jumat. Semua itu juga ditunjang
dengan mass rapid transportation (MRT) atau
angkutan massal yang murah, nyaman, dan aman.
Kota padat penduduk,
seperti Beijing, mengembangkan enam jalur ring road (jalan
yang mengitari kota) yang lebar ibarat jaring laba-laba. Pemerintah kota
pun
menerapkan
pembatasan kendaraan pribadi
yang melintas di jalan berdasarkan hari-hari tertentu seperti
halnya di Singapura. selain itu, beijing pun menerapkan jalur khusus sepeda.
Sumber: Pikiran Rakyat, 18 Oktober 2010 (dengan penyesuaian)
Informasi dari bacaan
tersebut antara lain:
a. Kemacetan terjadi hampir di setiap kota besar di Indonesia.
b. Penyebab kemacetan
adalah jumlah kendaraan yang tidak sebanding
dengan volume jalan raya.
c. Kebijakan untuk menangani kemacetan antara lain: Di
Jakarta
1) dibuat
transportasi massal bernama
Trans Jakarta
2) memajukan jam masuk sekolah
menjadi pukul 06.30
3) dibuat
kawasan three
in one
4) membangun flyover dan jalan tol dalam kota
5) penaikan tarif parkir
d. Di Singapura
1) membatasi usia kendaraan hanya sepuluh
tahun
2) memiliki peraturan, kendaraan
pribadi tertentu
hanya bisa melalui
jalan raya pada hari
Senin hingga Jumat
3) angkutan massal (mass rapid transportation) yang murah, nyaman, dan aman.
e. Di Beijing
1) mengembangkan enam jalur
ring road (jalan yang mengitari kota) yang lebar
2) menerapkan pembatasan kendaraan pribadi
yang melintas di jalan berdasarkan hari- hari tertentu
3) menerapkan jalur khusus sepeda.
Sumber:
Pikiran Rakyat, 18 Oktober 2010, ”Mengurai Kemacetan Lalu Lintas”.