KD 14.2
Menanggapi Hal Menarik
dari Kutipan Novel
Remaja Terjemahan
Novel dibuat oleh pengarang berdasarkan inspirasi yang menurutnya menarik. Misalnya, Andrea
Hirata
menceritakan
pertemanan sepuluh sekawan pada Laskar Pelangi
karena
menurutnya
pertemanan
sepuluh
sekawan tersebut mengesankan (menarik). Contoh lainnya, pada beberapa
novelnya,
Habiburrahman El-Shirazy menceritakan mahasiswa Indonesia yang sedang kuliah di Mesir.
Artinya,
terdapat sesuatu
yang menarik dengan mahasiswa
yang kuliah di Mesir. Jika ditarik simpulan, pada setiap novel atau cerita yang
dibaca, terdapat
hal-hal yang menarik.
Hal inilah yang kita pelajari pada bagian ini.
Kemenarikan sebuah cerita tidak terlepas dari bagaimana pengarang membangun cerita melalui unsur-unsur intrinsiknya. Itu artinya,
kemenarikan sebuah cerita
tergantung pada
1. Tema; Apakah
masalah dalam novel
dapat mengundang minat pembaca?
2.
Alur
(plot);
Apakah
jalinan cerita
yang
dibangun
mengundang
rasa
penasaran pembaca?
3. Penokohan; Apakah penokohan ceritanya dapat mewakili/menggambarkan masalah
yang hendak disampaikan pengarang?
4. Latar
(setting); Apakah
pengarang berhasil membangun
suasana yang diharapkan pada waktu dan tempat yang tepat?
5. Sudut
pandang penceritaan (point of view);
Apakah pengarang dapat menggunakan sudut pandang yang variatif sehingga menambah daya tarik cerita?
6. Gaya bahasa;
Apakah
penggunaan bahasanya
variatif
dengan
menggunakan
berbagai gaya bahasa?
7.
Amanat; Apakah pengarang
memiliki amanat yang jelas sehingga
pembaca merasa mendapatkan
sesuatu yang bernilai?
8. Nilai; Apakah pengarang memiliki nilai yang
jelas
sehingga pembaca merasa mendapatkan sesuatu yang bernilai?
Melalui novel
remaja terjemahan, pembaca dapat belajar mengenai
beberapa hal, antara
lain nilai budaya dan bahasa/istilah setempat. Semakin rajin
membaca novel- novel
terjemahan, semakin kaya wawasan budaya
dan bahasa pembaca.