Welcome to Indonesia_Various Cultures in Indonesia_Come and Prove!!!!!!

Translate

Materi Kls 7 Smt 2 KD 15.1


MATERI AJAR

Aspek: Membaca

Standar Kompetensi:

15. Memahami wacana sastra memalui kegiatan membaca puisi dan buku cerita anak.

Kompetensi Dasar:

15.1.Membaca indah puisi dengan menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik yang sesuai dengan isi puisi.






Puisi merupakan salah satu bentuk karya sastra. Selain puisi, bentuk karya sastra yang lain yaitu prosa dan drama. Puisi mempunyai bahasa yang khas. Bahasa yang digunakan sangat indah. Perhatikan  puisi berikut ini:




Tanah Kelahiran


Seruling di pasir ipis, merdu antara gundukan pohon pina, tembang menggema di dua kaki, Burangrang Tangkuban perahu


Jamrut di pucuk-pucuk, Jamrut di air tipis menurun. Membelit tangga di tanah merah di kenal gadis-gadis dari bukit.


Nyanyikan kentang sudah digali, kenakan kebaya merah ke pewayangan. Jamrut di pucuk-pucuk,
Jamrut di hati gadis menurun. (Ramadhan K.H)




Puisi tersebut akan  terasa indah apanila pembacaannya menggunakan irama, volume suara, mimik, kinesik, yang sesuai dengan isi puisi. Berikut ini penjelasannya:




1. Irama

Penggunaan irama dalam puisi sangat memengaruhi keindahan puisi tersebut ketika dibacakan. Coba perhatikan penggunaan irama berikut ini!


Seruling di pasir ipis merdu
u u - - u - u u - u ///
antara gundukan pohonan pina 
u - u - u / u - u - //
tembang menggema di dua kaki 
u - u - u - u - ///
Burangrang Tangkuban Perahu


Pada tanda (u) tekanan melembut, pada tanda ( - ) tekanan mengeras. Demikianlah, tekanan melembut dan mengeras berselingan mengikuti pola irama bait puisi itu.Irama tersebut terdengar menguat karena ada perulangan bunyi vokal u pada larik pertama, kemudian perulangan bunyi vokal a - u - i pada larik kedua. Perulangan bunyi konsonan dan vokal pada puisi tersebut menimbulkan kemerduan.




2. Volume suara

Ketika membaca  puisi, volume  suara perlu disesuaikan dengan situasi dan keadaaan. Misalnya, berapa jumlah pengunjung yang hadir? Adakah pengeras suaranya? Volume suara sebaiknya tidak terlalu lemah sehingga tidak terdengar jelas dan juga jangan terlalu keras karena akan memekakkan telinga.




3. Mimik

Mimik atau ekspresi wajah merupakan perubahan raut muka yang terlihat ketika membacakan bagian-bagian puisi tersebut. Ketika membaca bagian puisi Chairil Anwar “Aku Binatang  Jalang”  dan  “Aku  Mau  Hidup  Seribu  Tahun Lagi”  tentu akan berbeda ketika membaca bagian puisi Hartoyo Andang Jaya ”Apakah yang Kupunya Anak-Anakku selain buku-buku dan sedikit ilmu” mimik atau ekspresi muka ketika membacakan puisi Chairil Anwar  akan terlihat penuh  semangat  sedang  pada puisi Hartoyo Andang  Jaya akan terlihat ekspresi/mimik yang penuh kepasrahan.

4. Kinesik

Kinesik merupakan ekspresi tubuh berupa gerakan yang mendukung isi puisi. Ekspresi tubuh  ini  akan   terlihat   dengan   tangan   mengepal,   dada  memrbusung,  dan   sikap menantang ketika membaca puisi berjudul, “Tantangan” misalnya.