Welcome to Indonesia_Various Cultures in Indonesia_Come and Prove!!!!!!

Translate

Materi Kelas 8 Bhs Indonesia KD 8.2



MATERI

Kompetensi Dasar: 8.2 Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan kaidah penulisan naskah drama

Zaman dahulu, bermain drama tidak memerlukan naskah tertulis. Mereka menghafalkan dialog, jalan cerita, dan karakter tokohnya, misalnya ketoprak, ludruk, dan lenong. Siapa yang menulis naskah drama? Apa isi naskah drama? Bagaimana kaidah penulisannya? Pernahkah kalian menulis naskah drama? Perhatikan hal-hal yang berkaitan dengan penulisan drama berikut!
1. Sumber penulisan
a. Ide atau imajinasi,
b. Cerita-cerita legenda, cerpen, novel dan sebagainya, dan
c. Kejadian-kejadian/keadaan sosial masyarakat.

2. Bentuk naskah drama
Naskah drama berbentuk dialog-dialog tokoh (disertai petunjuk/teknis permainan).
3. Kaidah penulisan drama
Perhatikan contoh berikut!
Aman dan Amat            : Selamat pagi! (Lalu kedua nona itu duduk di tempat duduknya masingmasing. Sebentar kemudian bangkit lagi, lalu berkata kepada Aman)
Ningsih                                    : Saudara Aman, kalau Pak Tembak datang nanti, dan kami belum kembali, bilang saja kami pergi ke Pasar Baru sebentar.
Aman                           : (kaget) Lo! Saya tidak mau tanggung, Saudara. Dia sudah acap kali marahmarah karena pegawainya tidak pernah ada di tempatnya masingmasing.( dikutip dari naskah drama “Tuan Amin” karya Amal Hamzah)

Dari contoh di atas, dapat disimpulkan kaidah penulisan drama.
a. Kalimat dialog tidak menggunakan tanda petik (“…..”)
b. Nama tokoh ditulis sejajar dengan dialog

Contoh:
Aman dan Amat            : Selamat pagi ….
Ningsih                                    : Saudara Aman ….
Aman                           : (kaget) Lo! ….
Model lain penulisan ialah nama tokoh ditulis di atas dialog.

Aman dan Amat:
Selamat pagi ….

Ningsih:
Saudara Aman ….

c. Petunjuk teknis (keterangan) ditulis dengan huruf yang berbeda atau dengan huruf kapital. Petunjuk teknis ini boleh diletakkan pada awal, tengah, atau akhir dialog.

4. Langkah-langkah penulisan drama adalah
a. menentukan tema/topik,
b. menentukan isi cerita,
c. menentukan alur,
d. membuat kerangka,
e. mengembangkan kerangka, dan
f. melakukan evaluasi dan pembenahan.

Bacalah dan perhatikan contoh kutipan naskah drama berjudul “Tuan Amin” karya Amal Hamzah berikut ini!
Aman               : (Merengut) Ah, gadis-gadis ini, yang dapat susah saya juga. Si Tembak meradangradang sama saya juga.
Amat                : Saudara Aman, bodoh! Suruh saja si Tembak terus langsung. Masuk dalam ruangan yang sekecil ini kalau mau ngomong samayang lain mesti pakai pengacara.
Aman               : Itulah, makanya saya kesal di sini. Telah berpuluh-puluh kali saya bilang sama dia. Tuan Amin, kalau saya yang bilangin, pegawai itu toh tak ambil pusing.
Amat                 : Lantas apa jawabnya?
Aman               : Jawabannya begini, Saudara! Dalam tiap-tiap kantor, mesti ada organisasi. Kita
bekerja mesti ada aturan, kalau tidak, tentu tidak beres. Saya di sini sebagai kepala dan Saudara saya angkat jadi wakil kepala. Kalau ada apa-apa saya bilang sama Saudara, dan Saudaralah yang menyampaikannya pada pegawai rendah.
Amat                : (Tertawa mencemooh) Ha, ha ha…Saudara Aman, saya mengerti kalau sekiranya di ruangan ini ada enam ribu pegawainya. Tapi, untuk orang yang hanya delapan ekor
dengan dia sendiri, apa dia tidak bisa berbicara langsung? Dan lagi, berapa meterkah jarak dari mejanya sampai ke meja masing-masing kulitnya?
Aman               : Ah, Saudara, dia tidak mau ambil pusing! Dia bilang “Saya tidak bisa disamakan dengan pegawai biasa. Saya kepala” bilangnya.

Contoh Penulisan drama berdasarkan ilustrasi naskah prosa.
Anita ingin mengajak teman-temannya untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan. Rencana ini disampaikan setelah dia mendengar berita dari Fajar bahwa Tio anak kelas VIIB dan Bima anak VIIIC menderita penyakit demam berdarah. Nyamuk yang menyebarkan virus demam berdarah menggigit pada siang hari. Padahal, dari pagi sampai sore hari mereka berada di sekolah. Ini berarti, di sekolah terdapat nyamuk penyebar virus demam berdarah, Aedes aegypti. Hal ini disebabkan oleh banyaknya sampah kaleng yang berada di dekat sekolah dan air selokan yang menggenang di depan sekolah.

1. Kerangka naskah drama berdasarkan cerita
1) Anita ingin mengajak teman-temannya untuk bekerja bakti membersihkan lingkungan.
2) Rencana ini disampaikan setelah ada anak yang terkena demam berdarah
3) Nyamuk yang menyebarkan virus demam berdarah menggigit pada siang hari
4) Sekolah bias menjadi penyebar virus demam berdarah, Aedes aegypti.
5) Penyebab demam berarah
6) Setting berada di taman sekolah

2. Pengembangan naskah drama dari cerita di atas adalah berikut.

Mari Bersihkan Lingkungan

Setting             : ruang OSIS
Pelaku              : Anita, Ratna, dan Fajar
(Saat itu pagi hari. Anita dan Ratna tengah membahas persoalan Tio dan Bima yang sudah beberapa hari tidak masuk sekolah.)
(Tiba-tiba Fajar masuk dengan terengah-engah.)
Anita                : Sudah berapa lama Tio dan Bima tidak masuk sekolah?
Ratna               : Tio sudah empat hari dan Bima tiga hari
Fajar                : An, gawat!
Anita                : Ada apa, Jar?
Fajar                : Tio dan Bima masuk rumah sakit,
Ratna               : Mereka sakit apa, Jar?
Fajar                : Mereka terkena demam berdarah.
Anita                : Wah, ini bahaya. Kita harus segera bertindak,
Ratna               : Apa maksudmu, An?”
Anta                 : Kita tahu bahwa virus demam berdarah disebabkan oleh nyamuk Aedes aegepty.
Nyamuk ini menggigit pada siang hari. Padahal dari pagi hingga siang hari Bima berada di sekolah. Kemungkinan besar, mereka digigit waktu di sekolah.
Fajar                : Ya, benar, An. Coba kita lihat, di samping sekolah kita adalah TPA(Tempat Pembuangan Sampah). Di sana banyak kaleng bekas yang mungkin ada airnya. Lalu, di depan sekolah kita, air di selokan selalu menggenang. Di tempat-tempat itulah Aedes aegypti berkembang biak. ( melihat ke luar )
Ratna               : Iya. Lalu apa yang bisa kita lakukan?
Anita                 : Kita akan bekerja bakti membersihkan lingkungan. Kita akan menguras bak mandi, mengubur kaleng-kaleng bekas, menutup tempat air, membersihkan selokan, dan lain-lain.
Ratna               : Ya, ini salah satu cara mencegah agar teman-teman kita terhindar dari deman berdarah.
Anita                : Baiklah. Sekarang saya akan membicarakan rencana ini ke pembina OSIS . . . . .

Kaidah penulisan naskah drama:.
1. Penulisan dialog harus diawali dengan nama tokoh yang mengungkapkan dialog.
2. Penggunaan tanda baca titik dua untuk membatasi teks dialog dengan tokoh.
3. Petunjuk lakuan dituliskan dengan tanda kurung atau diletakkan sebagai paragraf tersendiri.
4. Penulisan perpindahan babak, adegan, atau setting drama ditulis tersendiri atau  tidakdigandeng dengan dialog tokoh.
5. Pada awal kisahan biasanya disertakan prolog sebagai pengantar cerita dan di akhir kisah ada epilog sebagai penutup cerita

LATIHAN
Berdasarkan petunjuk penulisan naskah yang telah kalian pelajari, tulislah sebuah naskah drama untuk satu adegan saja lengkap dengan gambaran karakter pelaku, petunjuk penataan panggung, serta penanda ekspresi dialog!

1. Inti cerita :
................. ............................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
...............................................................................................................
2. Gambaran setting panggung :
...............................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
................................................................................................................
3. Petunjuk ekspresi :
................................................................................................................
.................................................................................................................
.................................................................................................................
...............................................................................................................
Daftar Pustaka:
Rumadi, A. 1991. Kumpulan Drama Remaja.Jakarta: PT. Grasindo.
Soemanto. 2001. Teori Drama: Jakarta: Balai Pustaka.