MATERI
KD
6.2 BERMAIN PERAN DENGAN CARA IMPROVISASI SESUAI DENGAN KERANGKA NASKAH YANG
DITULIS SISWA
IMPROVISASI
DALAM BERMAIN DRAMA
A.
Pengertian
Pementasan
drama dapat dimainkan berdasarkan teks atau tanpa teks dan cenderung spontanitas.
Permainan drama dengan mengandalkan spontanitas disebut improvisasi. Pada
permainan drama zaman dahulu, pementasan tidak berdasarkan pada naskah, namun
hanya pada inti dan akhir cerita. Ketika seorang aktor bermain drama tanpa pegangan
naskah (improvisasi), sutradara hanya memberikan cerita pokok atau garis besar,
dan alur cerita selanjutnya aktor mengembangkan sendiri. Improvisasi berfungsi
menumbuhkan daya aktif, inisiatif, kreatif dan inovatif setiap calon pemain,
mengasah daya cipta,daya khayal dan keterampilan bermain calon aktor secara spontan
di atas panggung, berdialog dengan wajar dan logis, menggunakan bahasa tubuh (gesture,akting,
dan simbolisasi berbagai bentuk gerakan anggota tubuh) dengan wajar dan logis
pula, kemampuan memecahkan masalah yang tak terduga di atas panggung, serta keterampilan
memainkan berbagai peran, ruang dan waktu. Untuk itu sebagai dasar persiapan
latihan, pemain dituntut untuk lebih dahulu mampu menghancurkan berbagai halangan,
beban dan hambatan yang tidak perlu terus diikuti dan dipelihara dalam dirinya,
seperti rasa minder, rasa takut, rasa malas, khawatir karena pikiran negatif,
tidak bersemangat, dan lain sebagainya .Sebaliknya, pemain harus memiliki dan
menjaga terus menerus pola berpikir yang positif pada segala hal.
Improvisasi
adalah ciptaan spontan ketika seorang aktor bermain peran .Pendapat lain, improvisasi
merupakan penciptaan seketika, tanpa persiapan atau rencana. Improvisasi juga
diartikan sebagai aktivitas drama yang dihasilkan secara spontan melalui suatu
situasi.
Berdasarkan
beberapa pendapat di atas, dapatlah dirumuskan bahwa improvisasi merupakan
suatu aktivitas drama yang dihasilkan secara spontan dengan menggalakkan daya
imajinasi, kreativitas dan inovasi seorang aktor berdasarkan rangsangan yang diberikan
oleh pasangan atau lawan bermain.
Improvisasi
dalam pengertian saat ini merupakan latihan pengembangan dasar dari bentuk-bentuk
pelatihan elemen dasar dalam drama (olah vokal, olah tubuh, olah pikir dan olah
rasa serta teori-teori pemanggungan dasar) yang telah diperkenalkan lebih dahulu
kepada para calon pemain
B.
Jenis-jenis improvisasi
1.
Improvisasi solo
Di
dalam latihan improvisasi ini aktor tidak mempunyai naskah, tidak mempunyai sutradara.
Ia benar-benar sendiri, bahkan si aktor tidak mempunyai persiapan apapun, satu-satunya
yang ia miliki hanyalah persiapan mental. Karena ia berimprovisasi sendirian tanpa
pasangan, maka disebut improvisasi solo.
2.
Improvisasi dengan perabotan
Yang
dimaksud dengan perabotan disini adalah benda apa saja yang jadikan alat atau perabotan
disaat seorang aktor berlakon (berakting). Dalam permulaan berimprovisasi seorang
aktor harus benar-benar tenang dan kosong, sehingga ketika seorang aktor berada
di atas panggung ia dapat memanfaatkan benda-benda yang ada di atas panggung sebagai
wadah untuk berimprovisasi.
3.
Improvisasi dengan pasangan
Tampaknya
memang sulit menyatukan dua orang mempunyai “karangan” sendiri-sendiri bertemu
dalam satu lakon dan berpasangan. Bagaimana dua karangan bisa bertemu begitu
saja tanpa dirancang bersama terlebih dahulu. Hal ini bisa saja terjadi asalkan
karangan tersebut bukan merupakan karangan yang sudah seratus persen siap.
Masingmasing “karangan” harus sekedar berada pada tahap permulaan saja. Ketika
kedua permulaan karangan tersebut bertemu barulah keduanya berkembang bersama
menjadi satu karangan.
4.
Improvisasi dengan rangka cerita
Dalam
bahasa inggris rangka cerita disebut “plot”. Adapun yang dimaksud dengan rangka
cerita ialah garis besar cerita atau inti cerita.
Ketika
aktor ludruk, ketoprak, lenong atau kesenian tradisional lainnya hendak mementaskan
suatu lakon, maka hal yang akan mereka lakukan pertama kali adalah berkumpul
bersama kemudian menentukan lakon yang akan dipilih. Setelah memilih lakon langkah
berikutnya yang dilakukan adalah menguraikan rangka cerita, cukup untuk sekedar
mengetahui inti cerita terutama bagian awal dan akhir cerita yang akan dipentaskan
lalu kemudian berbagi peran, setelah semua mendapatkan peran, para aktor mulai
memikirkan apa yang akan dilakukan diatas pentas dengan terlebih dahulu berkoordinasi
dengan lawan main.
5.
Improvisasi dengan menanggapi bunyi dan musik
Kegunaan
dari latihan improvisasi ini adalah untuk mempersiapkan agar akting seorang aktor
di atas panggung tidak hanya jelas dan tepat, tetapi juga mengandung daya
khayal yang mampu membuat penonton terpesona, dengan memanfaatkan irama musik
yang mengiringi permainan sang aktor.
Dalam
bermain peran, baik berdasarkan naskah, maupun tanpa naskah, pemain harus paham
mengenai teknik akting. Hal-hal yang harus diperhatikan pemain, antara lain:
1.
berperan sebagai tokoh dengan sungguh,
2.
bisa bekerja sama dan kompak dalam permainan,
3.
tidak menyimpang dari jalan cerita,
4.
dialog dan pelafalan (intonasi dan artikulasi) jelas, dan
5.
anggota badan yang digerakkan mencerminkan karakter tokoh.
Pada
pementasan drama dengan improvisasi, hendaknya dipahami terlebih dahulu
pokokpokok cerita dan akhir cerita.
Latihan
Bacalah
dengan cermat teks drama berikut kemudian bagilah peran sesuai naskah
kemudian perankan dengan improvisasi sesuai tuntutan isinya.
Dalam
drama Malam Jahanam, terlihat unsur ketegangan dan unsur dadakan. Unsur ketegangan
terjadi ketika Soleman mengaku kepada Mat Kontan bahwa dialah yang membunuh
burung beo dan bahwa Mat Kontan Kecil adalah anak kandungnya.
Soleman : Sayalah yang melakukannya!
Mat
Kontan : (berputar mengambil tempat
ke dekat rumahnya) Jadi kenapa kau bunuh dia? Kau iri pada saya ya?
Soleman : Ya, Saya iri!
Mat
Kontan : Memang benar tebakan saya
tadi-tadi.
Soleman : Ya! Saya iri pada semua yang kau
punya. Pada uangmu. Pada binimu, pada anakmu, pada burungmu. Dan pada
kesombongan kamu!
Mat
Kontan : Memang kau jahanam!
Soleman : Memang saya jahanam. Tapi kau juga
jahanam (dan membalikan badan kearah Paijah) kau juga jahanam. Dan burung itu
juga jahanam! (lambat) Dan anak yangmenangis itu juga jahanam!
Mat
Kontan : Kenapa kau hina anak saya
ha?
Soleman : Ia bukan anakmu!
Daftar
Pustaka
Rendra,
WS. 1993. Seni Drama Untuk Remaja. Jakarta: Pustaka Jaya.
Sudjiman,
Panuti. 1990. Kamus Istilah Sastra. Jakarta: UI-Press
(http://ngobrolinteater.blogspot.com/2008/08/improvisasi.html
6/9/09).