Welcome to Indonesia_Various Cultures in Indonesia_Come and Prove!!!!!!

Translate

Materi Kelas 8 Bhs Indonesia KD 5.2



MATERI

Kompetensi Dasar: 5.2 Mengevaluasi peran tokoh dalam pementasan drama.

1. Tokoh dan Karakteristik Tokoh
Istilah penokohan juga sering disamakan dengan istilah perwatakan atau karakterisasi (tidak sama dengan karakteristik). Berdasarkan peranannya di dalam alur cerita tokoh dapat diklasifikasikan menjadi 3 macam yakni : a. Antagonis, tokoh utama berprilaku jahat,
b. Protagonis, tokoh utama berprilaku baik,
c. Tritagonis, tokoh yang berperanan sebagai tokoh pembantu.

Selain itu, berdasarkan fungsinya di dalam alur cerita tokoh dapat diklasifikasi menjadi 3 macam juga, yakni :
a.. Sentral, tokoh yang berfungsi sebagai penentu gerakan alur cerita,
b. Utama, tokoh yang berfungsi sebagai pendukung tokoh antagonis atau protagonis,
c.. Tokoh pembantu, tokoh yang berfungsi sebagai pelengkap penderita dalam alur cerita.

Masih berkaitan dengan tokoh ini, ada istilah yang lajim digunakan yakni penokohan dan teknik penokohan. Penokohan merujuk kepada proses penampilan tokoh yang berfungsi sebagai pembawa peran watak tokoh cerita dalam drama. Sedangkan teknik penokohan adalah teknik yang digunakan penulis naskah lakon, sutradara, atau pemain dalam penampilan atau penempatan tokoh-tokoh wataknya dalam drama.

Teknik penokohan dilakukan dalam rangka menciptakan citra tokoh cerita yang hidup dan berkarakter. Watak tokoh cerita dapat diungkapkan melalui salah satu 5 teknik di bawah ini.
a. Apa yang dipikirkan, dirasakan, atau dikehendaki tentang dirinya atau tentang diri orang lain.
b. Lakuan, tindakan,
c. Cakapan, ucapan, ujaran,
d. Kehendak, perasaan, pikiran,
e. Penampilan fisik.
Tokoh watak atau karakter dalam drama adalah bahan baku yang paling aktif dan dinamis sebagai penggerak alur cerita. Para tokoh dalam drama tidak hanya berfungsi sebagai penjamin bergeraknya semua peristiwa cerita, tetapi juga berfungsi sebagai pembentuk, dan pencipta alur cerita. Tokoh demikian disebut tokoh sentra

Penokohan, gerak, dan cakapan adalah tiga komponen utama yang menjadi dasar terjadinya konflik (tikaian) dalam drama. Pada hakekatnya, konflik (tikaian) merupakan unsur instrinsik yang harus ada di dalam sebuah drama.

Tokoh cerita dalam drama dapat diwujudkan dalam bentuk 3 dimensi, meliputi .
a. Dimensi fisiologi, yakni ciri-ciri fisik yang bersifat badani atau ragawi, seperti usia, jenis kelamin, keadaan tubuh, ciri wajah, dan ciri-ciri fisik lainnya.
b. Dimensi psikologi, yakni ciri-ciri jiwani atau rohani, seperti mentalitas, temperamen, cipta, rasa, karsa, IQ, sikap pribadi, dan tingkah laku.
c. Dimensi sosiologis, yakni ciri-ciri kehidupan sosial, seperti status sosial, pekerjaan, jabatan, jenjang pendidikan, kehidupan pribadi, pandangan pribadi, sikap hidup, perilaku masyarakat, agama, ideologi, sistem kepercayaan, aktifitas sosial, aksi sosial, hobby pribadi, organisasi sosial, suku bangsa, garis keturunan, dan asal usul sosial.

2. Langkah-langk mengevaluasi pemeranan tokoh drama dalam pementasan drama :
a. Mengenali Jenis Peran yang Dimainkan Tokoh
Dalam drama ada tokoh protagonis dan antagonis. Protagonis atau tokoh utama adalah tokoh dalam sastra/drama yang memegang peran pimpinan (tokoh baik). Tokoh protagonist atau tokoh lawan adalah tokoh dalam sastra/drama yang merupakan penentang utama dari tokoh utama (protagonis).

Contoh evaluasi terhadap pemeranan tokoh dalam pertujukan seni drama yang berjudul
“Kisah Perjuangan Suku Naga” karya W.S. Rendra, yang dimainkan oleh Bengkel Teater di Taman Ismail Marzuki (TIM), Jakarta.

“Adi Kurdi memerankan seorang petinggi yang bijak pada masyarakat Suku Naga. Kostumnya sangat mendukung penampilannya. Penampilan dan ekspresi wajahnya sangat meyakinkan. Dia membacakan sepenggal sajak Rendra dengan intonasi suara yang menggetarkan jiwa, “… kemarin dan esok adalah hari ini/bencana keberuntungan sama saja/langit di luar, langit di badan/bersatu dalam jiwa

b. Mengevaluasi Pemeranan Tokoh
Tokoh termasuk unsur instrinsik drama. Tatkala kamu memilih untuk mengevaluasi tokoh cerita yang akan dipentaskan dalam pertunjukan seni drama, perhatikanlah kemampuan temanmu dalam berakting, penamaan, keadaan fisik tokoh, keadaan sosial tokoh, dan karakter tokoh.
Nama tokoh, misalnya, mencerminkan masalah dan konflik-konflik yang terjadi di dalam drama. Setiap nama yang diberikan kepada tokoh akan menimbulkan imajinasi penonton. Nama itu akan dihubungkan dengan pengetahuan tentang realitas yang dimilliki penonton. Nama juga dapat memunculkan gambaran tentang profil tertentu yang berkaitan dengan etnis, agama, latar belakang sosial ekonomi, dan asal daerah. Kadang-kadang nama tokoh juga mencerminkan tradisi yang dimiliki etnis tertentu. Gambaran tersebut muncul karena penonton/pembaca telah memiliki pengetahuan dan pengalaman dari kehidupan nyata.

c. Penilaian pemeranan tokoh dilakukan berdasarkan aspek vokal, akting, penghayatan peran, dan penampilan fisik tokoh.
1) Penilaian vokal difokuskan pada kejelasan suara, tuturan, ujaran, dan nada berbicara dari tokoh yang dinilai.
2) Penilaian kemampuan akting difokuskan pada kemampuan seorang dalam memerankan jenis tokoh tertentu.
3) Aspek penghayatan ditekankan pada ekspresi wajah, penampilan, dan penjiwaan peran
4) Penampilan fisik tokoh ditekankan pada gerak tubuh dan kostum.
98 0
Sekarang, berikanlah penilaianmu terhadap tokoh-tokoh yang diperankan oleh temantemanmu pada drama yang dimainkan oleh kelompokmu. Penilaianmu difokuskan pada aspek penampilan, ekspresi wajah, intonasi suara, dan kesesuaian kostum dengan karakter tokoh yang dimainkan.