MATERI
Kompetensi
Dasar: 8.1
Menulis kreatif naskah drama satu babak dengan memperhatikan keaslian ide.
Menulis
Drama Satu Babak
Langkah-langkah
menulis naskah drama satu babak:
1)
Mengenali konflik dalam cerita
2)
Mengenali kaidah naskah drama
3)
Menulis kretif naskah drama satu babak
4)
Mengomentari naskah drama yang disusun
1)
Mengenali Konflik dalam Cerita yang Pernah Ditonton
Konflik
dalam cerita berupa pertentangan antara dua kekuatan (dua tokoh) karena adanya
dua keingian atau lebih yang bertentangan dan menguasai diri seseorang sehingga
mempengaruhi tingkah laku.
Jenis
konflik dalam cerita dapat berupa konflik dengan diri sendiri, konflik dengan orang
lain, dan konflik dengan Tuhan/ kekuatan gaib, atau konflik dengan kekuatan
alam. Alur dalam cerita harus mengandung salah satu atau beberapa jenis konflik
tersebut untuk membangun ceritanya. Konflik-konflik tersebut diwujudkan dalam
lakuan dan dialog.
Contoh
1: Siapa yang bertentangan? Orang tua dengan anak. Mengapa bertentangan? Orang
tuanya ingin agar anaknya menjauhi pacarnya yang Berandal, tetapi anaknya
ngotot mencintai pacarnya.
Contoh
2: Siapa yang bertentangan? Siswa SMP dan kelompoknya. Mengapa bertentangan?
Salah seorang siswa dalam kelompok membocorkan rahasia kelompok, sedangkan
anggota kelompok lain menginginkan kejujuran dan kekompakan
Contoh
3: Apa yang bertentangan? Nurani dengan nafsu dalam diri seseorang.
Mengapa
bertentangan? Tokoh tahu bahwa agama melarang narkoba tapi dia ingin mencobanya.
2.
Mengenali Kaidah Naskah Drama
A.
Ada 2 teknik penulisan drama:
Model
1:
a.
Nama tokoh diletakkan di tengah baris;
b.
ucapan tokoh berupa kalimat langsung ditulis di bawah nama tokoh dimulai dari
margin kiri;
c.
penjelasan keadaan pentas dan lakuan tokoh dicetak miring diapit tandakurung.
Contoh:
(Daniar
yang sedang membereskan buku-bukunya, sementara ibunya sedang menjahit baju.Malam
sudah lewat jam sepuluh)
Daniar
Mama tahu
kapan kira-kira perang dunia ketiga akan meletus?
Mama
Bagaimana
mama tahu?
Daniar
Dan
kira-kira apa penyebab langsungnya menurut mama? (Mama tidak menjawab)
Daniar
Apa
mungkin ya Ma? Pertempuran dimulai dari desa kecil di ujung dunia sana?
Mama
Wah, mama
mana tahu, Daniar? Yang mama tahu ya ukuran baju, model baju, dan alat
menjahit.
Daniar
Ya, nanti
kalau Daniar jadi ahli sejarah, pasti tahu! (Mama mendekati Daniar, membantu
merapikan meja belajarnya)
Model
2:
a.
nama tokoh diletakkan di bagian kiri baris;
b.
ucapan tokoh yang berupa kalimat langsung ditulis setelah nama dipisahkan dengan
titik dua;
c.
penjelasan keadaan pentas dan lakuan tokoh dicetak miring diapit tanda kurung.
Contoh:
Mama : Sekarang tidurlah. Kamu belajar terlalu
keras. Kamu sehat kan?
Daniar : Tentu Ma, Daniar harus belajar keras! Daniar
ingin berhasil Ma, Daniara ingin jadi ilmuwan!
Mama : Iya, mama tahu, tapi menjaga kesehatan juga
penting, bukan? Nah, sekarang tidurlah!
Daniar : Oke, Ma!
Mama : Oh Iya... tadi Daniar ingin jadi ahli
sejarah?
Daniar : Iya, Ma! Apakah mama tidak setuju?
Mama : Sudahlah, besok dibicarakan lagi. Sekarang
tidurlah! (Melangkah ke pintu)
B.
Drama disajikan berbentuk babak dan adegan. Babak terdiri atas beberapa adegan.
Adegan
ditandai dengan pergantian pelaku dalam satu peristiwa (satu kali tutup layar dalam
drama tradisional).
C.
Dalam naskah drama terdapat pelaksanaan (narasi) yang menunjukkan latar,
suasana, lakuan para tokoh dalam drama.
D.
Dalam naskah drama dituliskan nama-nama pelaku yang berbicara di depan
kalimatkalimat dialog.
3.
Menulis Kreatif Naskah Drama
a.Tulis
satu konflik/ pertentangan yang kamu sukai.
b.
Lengkapilah konflik yang telah kamu tentukan menjadi sebuah rangkaian cerita. Berilah
nama tokoh-tokoh yang ada dalam rangkaian ceritamu.
c.
Ubahlah narasi menjadi dialog-dialog, susun menjadi naskah dramam sesuai dengan
kaidah penulisana drama!
4.
Mengomentari Naskah Drama yang Disusun
Komentar
berdasarkan:
1)
Keunikan konflik yang diiangkat dalam naskah drama.
2)
Kelogisan penyelesaian konflik
3)
Kesesuaian dialog dengan rangkaian peristiwa yang digambarkan
4)
Kejelasan isi diaalog
5)
Kejelasan narasi (penjelasan) sehingga mudah dipentaskan.