A. MATERI
KD: 2.1 Berwawancara dengan narasumber dari berbagai kalangan dengan
memperhatikan etika berwawancara
memperhatikan etika berwawancara
1. Wawancara merupakan salah satu cara untuk mendapatkan
informasi mengenai suatu hal. Wawancara memiliki unsur-unsur yang harus
terpenuhi. Jika salah satu unsur tersebut tidak ada, maka wawancara tersebut
tidak dapat dilakukan.
2. Unsur-unsur wawancara
Adapun unsur-unsur wawancara tersebut sebagai berikut.
a. Pewawancara atau orang yang mencari informasi yang berkedudukan
sebagai penanya.
b. Narasumber atau informan atau orang yang diwawancarai. Dalam
hal ini, narasumber atau informan berkedudukan sebagai penjawab pertanyaan atau
pemberi informasi. Narasumber yang diwawancarai biasanya merupakan seseorang
yang memiliki keterkaitan dengan perihal informasi yang diperlukan. Dalam hal
ini, narasumber dapat berupa tokoh, ahli, atau orang biasa.
c. Tema atau perihal yang diwawancarakan. Tema sangat berperan
dalam kegiatan wawancara. Dalam hal ini, tema menjadi pokok sekaligus
pembatasan hal-hal yang dibicarakan.
d. Waktu atau kesempatan dan tempat.
3. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam wawancara
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan sebelum berwawancara dengan
narasumber adalah berikut.
a. Penguasaan materi, berkenaan dengan tema dan poin-poin
permasalahan penting yang akan ditanyakan.
b. Mempersiapkan pertanyaan-pertanyaan berkenaan dengan informasi
yang diperlukan.
c. Mempersiapkan diri secara mental untuk mengantisipasi hal-hal
yang tidak diinginkan, misal: grogi atau nervous.
d. Mempersiapkan peralatan yang diperlukan untuk berwawancara,
misal: alat rekam atau alat tulis.
4. Etika berwawancara
Adapun sebagai pewawancara, kalian harus memahami etika
berwawancara. Etika berwawancara di antaranya berikut.
a. Mengucapkan salam, memperkenalkan diri, dan berterima kasih
atas kesempatan yang diberikan.
b. Menggunakan bahasa yang santun.
c. Menyampaikan pertanyaan secara sistematis dan urut.
d. Fokus pada materi wawancara.
e. Tidak menyudutkan narasumber dan tidak membuat tersinggung.
f. Tidak memancing pertanyaan yang menjurus pada fitnah atau
mengadu domba.
g. Bersikap objektif dan simpatik.
Etika atau santun berwawancara.
a. Memastikan kesediaan narasumber untuk diwawancarai.
b. Mengawali berwawancaradengansalam.
c. Menggunakan bahasa yang santun.
d. Menghindari pertanyaan yang menyinggung.
e. Menyimpulkan isi informasi.
f. Meminta izin apabila hendak memotret.
5. Langkah-langkah melakukan wawancara:
a. Menetapkan tujuan wawancara
Sebelum wawancara dilakukan, perlu ditetapkan tujuan wawancara.
Penetapan tujuan ini dilakukan agar pertanyaan yang kalian ajukan kepada
narasumber bisa terarah pada informasi yang kita butuhkan sehingga wawancara
akan berhasil.
b. Menyiapkan daftar pertanyaan
Wawancara adalah proses dialog antara orang yang mencari
informasi dengan orang yang memberikan informasi. Dalam dialog terjadi karena
adanya pertanyaan dari pewawancara dan jawaban dari narasumber.
c. Petunjuk penyusunan daftar pertanyaan dalam wawancara.
1) Pertanyaan disusun berdasarkan tujuan wawancara.
2) Upayakan satu pertanyaan untuk menggali satu informasi.
3) Kalimat tanya disusun dengan singkat dan jelas.
4) Daftar pertanyaan dibicarakan dulu dengan orang yang lebih
mengerti.
d. Melakukan wawancara
Proses melakukan wawancara dilakukan dengan beberapa tahapan.
Meskipun tahapan itu bukan merupakan tahapan baku, paling tidak tahapan-tahapan
itu bisa menjadi pemandu kalian dalam berwawancara agar bisa berhasil.
1) Pendahuluan
2) Pewawancara membuat janji dulu dengan narasumber, kapan dan
dimana narasumber bersedia diwawancarai. Jangan lupa sampaikan tujuan wawancara
kepada narasumber.
3) Pembukaan
4) Awalilah dengan pembicaraan ringan, seperti menanyakan kabar
dan kondisi narasumber serta tunjukkan sikap yang ramah dan bersahabat.
5) Tahap inti
6) Ajukan pertanyaan secara urut, singkat, dan jelas. Lakukan
perekaman selain pencatatan. Hindarilah pertanyaan yang memojokkan atau
menginterogasi.
7) Penutup
8) Akhiri wawancara dengan kesan yang baik dan menyenangkan.
Jangan lupa ucapkan terima kasih atas waktu dan kesediaan narasumber
diwawancarai.
e. Melaporkan hasil wawancara
Hasil wawancara dituliskan sebagai bentuk laporan.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menyusun laporan
hasil wawancara.
1) Perhatikan kaidah penulisan laporan.
2) Jangan mencampuri hasil wawancara dengan pendapat sendiri.
3) Pilihlah data yang relevan dengan permasalahan.
4) Jaga nama baik narasumber dan bila perlu jaga kerahasiaan
identitas narasumber.
Daftar Pustaka:
1. Akhmadi, Mukhsin. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan
Berbahasa dan Apresiasi Sastra.Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
2. BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. Standar Isi 2006.
Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
3. Mulyati, Yeti, dkk. 2000. Pendidikan Bahasa dan Sastra
Indonesia di Kelas Tinggi.Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.
B. Latihan Berwawancara
Cermati teks wawancara berikut!
(Wawancara dilakukan kepada almarhum Gito Rolies, seorang artis
dan mantan pen-candu yang telah berubah sesuai dengan tuntunan moral. Tujuan
wawancara adalah untuk mendapatkan informasi seputar perubahan seorang anak
manusia (Gito) dari seorang pencandu dan penganut pergaulan bebas menjadi
seorang yang sangat religius.)
Hati-hati, lingkunganmu menawarkan berbagai kenikmatan yang
menjerumuskan! (Biarpun sudah almarhum), Kang Gito merupakan bukti bahwa kalau
ada keinginan kuat untuk berubah, sejelek apa pun seseorang dapat saja berubah
menjadi orang yang berjalan di jalan Tuhan.Sudah menjadi kenyataan bahwa Gito
Rolies sekarang berbeda dengan Gito Rolies berpuluh tahun yang lalu. Bisa
dijelaskan Kang di mana letak perbedaan itu?
Semua orang tahu berpuluh tahun yang lalu saya adalah simbol artis
yang melenceng dari tuntunan moral. Saya seorang pencandu ganja, menganut
kehidupan bebas, dan masih banyak lagi. Pokoknya lengkap deh, dan sekarang saya
ingin menjalankan tuntunan moral dengan sebisanya.
Apa yang menyebabkan Kakang ingin berubah?
Nggak tahu ya, sebenarnya saya nggak punya alasan apa-apa. Allah
berikan saya penerangan dan akhirnya saya mulai mencari alasan. Yah.. semua ini
karena hidayah- Nya semata.
Apa yang Kang Gito rasakan dalam perubahan itu?
Alhamdulillah, saya sekarang menjadi lebih tenang. Kalau dulu saya
hanya cinta dunia, sekarang saya cinta akhirat. Perubahan orientasi hidup ini
menyebabkan hidup saya lebih tenang.
Apa hambatan yang muncul ketika Kang Gito mulai berubah?
Hambatan banyak ya, mungkin yang saya terima saat ini adalah
cibiran dari teman atau lingkungan yang tidak suka dengan perubahan saya.
Tetapi, insya Allah saya sedang menuju kepada kebenaran, kalaupun ada orang
yang tidak suka pada kebenaran yang sedang saya lakukan, ya tentunya karena
ketidakpahaman mereka.
Bagaimana cara Kang Gito mengatasi hambatanhambatan itu?
Harus kita tanamkan keyakinan bahwa kita berada di jalan
kebenaran. Sekalipun akhirnya mereka tetap saja mencibir. Ya, ya saya tidak
akan melihat bagaimana manusia memandang saya . Yang
penting saya berusaha untuk sesuai dengan yang Allah perintahkan. Manusia
selalu salah untuk memandang sesuatu kebenaran,, tetapi kalau Allah sudah pasti
benar.
Di samping ada yang menghambat, tentunya ada yang mendukung
perubahan Kang Gito.Siapa yang paling mendukung perubahan Kang Gito?
Yang pasti keluarga dong! Keluarga pasti mendukung, nggak mungkin
nggak. Siapa yang tidak ingin anaknya jadi benar. Alhamdulillah istri saya juga
mengalami perubahan yang sama.
Kang Gito adalah orang yang pernah merasakan hidup jauh dari
tuntunan moral. Dan
ternyata bisa berubah ke arah yang lebih baik. Apa komentar Kang
Gito tentang banyaknya
remaja yang terjerumus dalam kehidupan yang tidak benar?
Keadaan sekarang ini memang lebih berat daripada dulu karena
mereka sekarang lawannya televisi, internet, juga pergaulan remaja lebih banyak
memberi kesempatan remaja jatuh pada lembah kehancuran. Narkoba, seks bebas,
dan kebejatan yang lain mudah mereka serap dari berbagai media.
Apa pesan Kang Gito terhadap kehidupan remaja sekarang ini?
Pesan saya, remaja perlu banyak kegiatan positif dan
pandai-pandailah memilih teman. Di samping itu, jangan lupa terus mendekatkan
diri kepada pencipta kita. Dialah yang dapat melindungi kita dari segala
kenistaaan.
Terima kasih Kang, mudah-mudah wawancara bermanfaat bagi para
remaja yang berkaca
pada diri Kang Gito.
(Catatan: Semoga apa yang disampaikan oleh almarhum Gito Rollies
ini dapat menjadi amal baik baginya dan menjadi pemicu semangat kita untuk
semakin memerangi narkoba).
Berdasarkan wawancara tersebut, jawablah pertanyaan-pertanyaan
berikut!
a. Apa yang dilakukan pewawancara?
b. Bagaimana penggunaan kata sapaan pada teks wawancara tersebut?
c. Tulislah pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepada narasumber!
d. Bagaimana hubungan isi pertanyaan dengan tujuan wawancara?
e. Tuliskan pokok-pokok wawancara tersebut!
f. Tuliskan kesimpulan wawancara tersebut!