Welcome to Indonesia_Various Cultures in Indonesia_Come and Prove!!!!!!

Translate

Materi Kelas 8 Bhs Indonesia KD 2.2


A. MATERI

KD: 2.2 Menyampaikan laporan secara lisan dengan bahasa yang baik dan benar.

I. Pokok-pokok laporan berdasarkan urutan waktu, ruang, dan kegiatan

1. Pola urutan laporan
a. Urutan waktu:
Perjalanan ke …..
1) Menjelang pemberangkatan
2) Saat di perjalanan
3) Tiba di lokasi
4) Selama di lokasi
5) Perjalanan pulang
6) Tiba di rumah

b. Urutan ruang
Perjalanan ke …..
1) Pemberangkatan dari rumag/sekolah
2) Di perjalanan
3) Di lokasi tujuan
4) Tiba di rumah/sekolah kembali

c. Urutan kegiatan
Perjalanan ke ……
1) Menyiapak bekal
2) Berkumpul di temapt yang ditentukan
3) Menikmati perjalanan
4) Kegiatan di lokasi
5) Bersiap untuk pulang

Contoh laporan perjalanan
Pergi ke Jogya
a. Urutan waktu:
Larut malam sekitar pukul 23.00 di terminal Bungurasih suasana masih hiruk pikuk penumpang menunggu bis antarkota yang akan ditumpangi untuk pulang kampung, khusunya bis Patas Jogya yang kosong karena diserbu penumpang yang akan pulang kampung (mumpung ada libur panjang)
Baru sekitar pukul 01.00 pagi kami berempat (rombongan tim penyebar brosur Jogya) bias naik bis patas Akas. Perjalanan malam yang mengasikan dan bisnya pun enak karena mesinnya mercy. Tak terasa sampailah di Caruban di rumah makan “Pagi- Sore” pukul 03.00 kami beristirahat makan sambil berfoto-foto.

b. Urutan ruang
Perjalanan selanjutnya terasa sunyi senyap karena penumpang tidur, pak sopir pun mengencangkan laju kendaraannya. Sampailah di kota Solo. Setelah beberapa lama kemudian, bus Tiba di Klaten yang sangat gelap padahal hari sudah menunjukkan pukul 06.00 pagi, matahari terasa tertutup, jarak pandang bus hanya kira-kira 100 meter.laju bis diperlambat hingga 50km/jam. Di jalanan tidak ada orang yang naik motor (karena mungkin masih dingin ).
Perjalanan di Klaten tersa menakutkan bahkan sampai-sampai kita berencana untuk mengurungkan niat ke Jogya dan balik ke Surabaya. Karena suasana begitu gelap tertututup kabut tebal yang kami kira akibat dari Merapi. Hati dag … dig … dug…. Kalau Merapi meletus dan kami masih berada di sana. Antara kebimbangan dan keyakinan tak terasa kita berdoa agar dilindungi Allah. Dan sampailah kita di Jogya sekitar pukul 08.30 dalam keadaan terang.

c. Urutan kejadian
Perjalanan Menuju Pusat Semburan Lumpur Lapindo Tuhan telah memberikan segala nikmat kepada hamba-hambanya. Nikmatkeselamatan yang tiada duanya telah diberikan oleh Tuhan kepada kita. Hal itu terbukti saat kita melakukan perjalanan pada siang hari menuju daerah pusat semburan lumpur lapindo. Perjalanan yang jauh menyimpang dari rencana semula (pergi ke kota
Trenggalek) telah menuntun kita ke suatu tempat, yakni semburan lumpur lapindo.
Dimulai dari niatan kita untuk mengunjungi Trenggalek karena mendapat informasi dari salah satu anggota team bahwa daerah tersebut masih banyak masyarakat miskin yang butuh bantuan. Ternyata banyak hal membuat kita menjadi bimbang untuk melanjutkan rencana tersebut. Dua hari sebelum hari Sabtu, kita mencatat beberapa kejadian di daerah Sidoarjo yakni adanya awan aneh yang berhasil didokumentasikan oleh satu anggota team dan disusul dua kejadian tabrakan kereta api dalam waktu yang hamper berurutan. Hal yang semakin membuat kita yakin untuk mengurungkan niat pergi ke Trenggalek adalah bocornya ban mobil yang akan dipakai untuk berangkat. Pusat semburan lumpur lapindo, itulah tempat yang akan kami tuju ….

II. Menyampaikan laporan secara lisan
Hal-hal yang harus diperhatikan dalam menyampaikan laporan secara lisan:
1. Pelafalan/pengucapan jelas.
2. Intonasi tepat.
3. Penempatan jeda tepat.
4. Bahasa yang digunakan santun.
5. Kalimat-kalimatnya runtut.
Perhatikan contoh laporan berikut ini!

a.
Teman-teman, kemarin kami sekeluarga pergi ke Gua Maharani. Kami berangkat dari rumah kira-kira pukul 08.00 pagi. Sebelum sampai di sana kami mampir dulu ke warung makan. Walau sederhana tapi masakan di situ sangat enak. Terutama soto kemirinya. Kemudian kami melanjutkan perjalanan hingga sampailah di Gua Maharani. Benarbenar indah gua ini. Di dalamnya terdapat stalaktit dan stalagmit. Juga terdapat mata air yang jenih. Setelah puas menyaksikan semuanya, akhirnya kami pulang dengan perasaan senang dan cemas.
b.
Eh, kemarin aku sekeluaga ke Gua Maharani lho. Tempatnya bagus, ada airnya lagi. Tahu nggak, aku pulang sampai rumah pukul 08.00 malam. Tapi puas dan senang. Di dalam gua itu terdapat stalagtit dan stalagmite lho. Sebelum sampai situ tuh, aku makan-makan dulu di warung. Oh ya, kita berangkatnya pukul 08.00 pagi lho. Demikian, terima kasih.

Perbandingan laporan 1 dan 2

No Laporan 1 Laporan 2

1
Runtut, karena diawali waktu berangkat, di tengah perjalanan, dan diakhiri tiba di rumah.
Santun, karena diceritakan di depan guru dan teman-teman sekelas dengan kalimat berikut ini.
“Teman-teman, kemarin kami sekeluarga ke gua Maharani.”

2
Kurang runtut, karena diawali sampai di rumah, di tengah perjalanan, kemudian diakhiri waktu berangkat.
Kurang santun, karena bahasa yang digunakan di kelas seperti berikut ini.
“Eh, kemarin ........... aku sekeluarga ke gua Maharani lho!”

Daftar Pustaka:
1. Akhmadi, Mukhsin. Strategi Belajar Mengajar Keterampilan Berbahasa dan Apresiasi Sastra.Malang: Yayasan Asih Asah Asuh.
2. BSNP(Badan Standar Nasional Pendidikan). 2006. Standar Isi 2006. Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Jakarta.
3. Mulyati, Yeti, dkk. 2000. Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia di Kelas Tinggi.Jakarta: Pusat Penerbitan Universitas Terbuka.

B. Latihan

WISATA KAMPUNG DI CINANGNENG, BOGOR

Ada satu lagi tempat wisata yang bisa kamu datangi bareng keluarga atau temanteman. Nama tempat wisata itu adalah Kampung Wisata. Objek wisata tersebut terletak di Desa Cinangneng, Ciampea, Bogor. Untuk mencapai tempat tersebut kamu perlu menempuh perjalanan dari Jakarta ke Desa Cinangneng selama kurang lebih dua jam. Kampung Wisata terletak di sisi Kali Cisadane dengan latar belakang pemandangan Gunung Salak.
Objek wisata diawali dengan hamparan sawah dan berbagai kehidupan masyarakat pedesaan. Misalnya, kegiatan menanam padi, memanen padi, beternak ikan, kerbau, sapi, kambing, bebek dan ayam, menanam sayur-mayur di kebun, atau proses penggilingan padi menjadi beras yang siap dijual ke pasar. Berbagai jenis pohon dan tanaman obat banyak tumbuh di sepanjang jalan wilayah objek wisata tersebut. Pengunjung juga bisa melihat cara tradisional menggergaji kayu dan mengubahnya menjadi perabot rumah, juga bagaimana menganyam bambu menjadi perkakas. Bahkan, pengunjung boleh berkenalan dan memandikan kerbau di kali.
Di objek wisata ini juga disediakan berbagai aktivitas kebudayaan. Misalnya, kamu dapat mencoba menabuh gamelan atau memainkan angklung. Mereka juga belajar membuat berbagai mainan, seperti membuat wayang-wayangan dari tangkai dan daun singkong. Ada lagi fasilitas untuk belajar tari Jaipong, salah satu tarian dari Jawa Barat, dan menyanyikan lagu Sunda.
Menuju kembali ke pondok Kampung Wisata, pengunjung harus berbasah-basah menyeberang sungai yang dangkal berbatu-batu. Di pondok, mereka dapat beristirahat, berenang di kolam renang serta membersihkan diri setelah menempuh perjalanan menyenangkan meski berkotor-kotor. Pengunjung juga dapat berlatih membuat nasi timbel kue putu, atau peuyem.

Tuliskan pokok-pokok laporan perjalanan tersebut berdasarkan pola urutan ruang, waktu, dan kegiatan!

A. Urutan waktu:
Perjalanan ke …..
1. ………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..
5. ………………………………………………………………..
B. Urutan ruang
Perjalanan ke …..
1. ………………………………………………………………..
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..
5. ………………………………………………………………..
C. Urutan kegiatan
Perjalanan ke ……
1. ………………………………………………………………..
6
2. ………………………………………………………………..
3. ………………………………………………………………..
4. ………………………………………………………………..