Haruskah
Berjudul 1
Aku tak perlu menulis
Tulisanku juga tak berguna
Apa coba
Tak tau kan
Juga
Tak mungkin mau tau
Buat apa
Sudahlah lebih baik tatap
gunung
Bisa dibanggakan
Kekokohannya
Mungkin raut pesona
Jangan kau hiraukan
Aku
Tak apa
Ya tak apa
Sekali lagi
Perlukah aku menulis
Siapa yang mau mengerti
semuannya
Ah mungkin hanya pikirku
Perlukah aku menulis
Sudahlah
Biar air mata ini yang menduta
Tak perlu yang lain
Tak ada guna menulis
Ya benar
Tak ada guna
Sudah
Lah
Lebih baik aku
Haruskah
Berjudul 2
Tak bisakah membedakah mata
hati
dengan mata
Kaki
Mata
Panah
Mata
Pisau
Ujung
Mata
Mata
Keranjang
Ha
Ha
Ha
Tak usahlah dibe
Da
Di
Du
Sama
Ah masa si
Cari yang lain saja
Tak bisa
Bisa
Benar tak bisa
Bisa
Coba
Dulu bisa
Mestinya
Bisa coba
Raga Tak Berjudul
Raga yang hanya sebatas
raga
Jiwa yang tak berirama
jiwa
Itu dulu
Tertanam benih kemuliaan
Tertetes embun keheningan
Tertiup semilir harapan
Ya
Kini kumengerti
Tiap yang kujejakkan
Tiap yang ku hirup
Tiap yang ku hembuskan
Tetes embun itu
Tiupan itu
Kan slalu ku ingat
Kan slalu kurasakan
Kan slalu ku jaga
Tetap terjaga
Aku tahu
Keheningan ini memilukan
Memikukkan
Hingga aku lupa
Siapa aku
Embun pagi itu
Semilir harapan itu
Asa
Ya
Asa
Mengingatkanku
Untuk slalu menjaga
Yang tlah diberikan dengan
Merelakan
Mencurahkan
Sebenarnya inginku
Ingin semua
Ungkapan ini
Melebihi
Entah melebihi apa
Yang kurasakan
Melebihi
Terima kasih
Guruku
KE TIK A TAK IN GIN
duduk
duduk
du
du
duk
duduk, duduk
duduk
duduk, duduk, duduk
duduk, duduk
duduk, duduk, duduk, duduk
duduk
duduk, duduk
duduk
duduk
duduk
duduk